Jakarta, CNBC Indonesia – Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan turun ke Rp 7.000. Selain akibat libur panjang pasca Idul Fitri, IHSG juga akan terseret oleh eskalasi konflik di Timur Tengah jika terjadi perang.
Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy menilai pelemahan IHSG saat ini merupakan dorongan pasca libur panjang Idul Fitri.
“Kami melihat ini hanya tren bearish sementara bagi IHSG dan justru seharusnya menjadi peluang masuknya emiten-emiten yang fundamentalnya bagus,” kata Isfhan dalam Monthly Market Update, Selasa (23/04/2024).
Namun jika skenario perang langsung terjadi, Sinarmas Sekuritas meyakini IHSG pasti akan mengalami pelemahan hingga di bawah Rp 7.000. Namun pada titik ini, peluangnya masih kecil.
“Kami pikir penurunan saat ini seharusnya menjadi peluang ideal untuk mendapatkan harga yang bagus, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan besar. Kami melihat skenario bullish karena risikonya sekarang sama dengan keuntungannya,” kata Ishfan.
Secara terpisah, beberapa analis lain memperkirakan IHSG bisa turun lebih dalam ke area 6.600-6.800. Arwendy Rinaldi Moechtar Direktur Equity Trading Mitra Andalan Sekuritas (Marketing Partner Mandiri Sekuritas) mengatakan IHSG sedang memasuki fase koreksi.
“IHSG sedang memasuki fase koreksi karena Dow Jones sedang terkoreksi. Sejak Oktober belum ada koreksi,” kata Arwendy kepada CNBC Indonesia, Senin (22/04/2024).
Begitu pula IHSG sejak November tidak ada koreksi dan tekanan ke bawah dari pasar global, imbuhnya.
Secara teknikal, Arwendy melihat support terdekat IHSG berada di level 6.900-7.000, jika tembus 7.000 maka IHSG akan menuju support kedua yakni 6.750.
“Mendukung tiga IHSG 6.600, skenario terburuk jika Iran dan Israel berperang secara fisik.”
Senada, Andyka Pradana, Analis Jasa Utama Sekuritas, menjelaskan IHSG masih tertekan dan berpotensi turun ke level 7.000 pada pekan ini.
“Minggu ini indeks terlihat tertekan, terlihat pada akhir minggu lalu indeks tembus dari support,” kata Andyka kepada CNBC Indonesia, Senin (22/04/2024).
Andyka memperkirakan jika IHSG tembus 7.000 maka akan terjadi rebound ke 7.100-7.150, hanya bersifat sementara. Jika IHSG kemudian turun lagi hingga menembus area 7.000, maka support selanjutnya ada di 6.890.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Masih Naik, Bisakah IHSG Tutup 2023 di 7.300?
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source